News & Research

Reader

Danai Akuisisi Probiotec, Anak Usaha PYFA Raih Pinjaman Rp1,64 Triliun
Wednesday, May 08, 2024       10:57 WIB

IDXC hannel - Perusahaan terkendali PT Pyridam Farma Tbk (), yakni Pyfa Australia Pty. Ltd. meraih pinjaman senilai 155 juta Dolar Australia (AUD) dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited Cabang singapura ( HSBC ).
Manajemen Pyridam Farma dalam keterbukaan informasi BEI mengumumkan, Pyfa Australia sebagai penerima pinjaman telah menandatangani Multicurrency Term Facility Subscription Agreement pada 3 Mei 2024, bersama dengan Bank HSBC sebagai pemberi pinjaman.
Pyfa Australia adalah perusahaan terkendali perseroan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh perseroan.
"Jumlah fasilitas pinjaman yang diberikan oleh Bank HSBC kepada Pyfa Australia adalah sebesar AUD155 juta," ungkapnya.
Jika dihitung dengan asumsi kurs Rp10.574 per AUD, maka nilai pinjaman tersebut setara dengan Rp1,64 triliun.
Disebutkan manajemen, suku bunga setiap pinjaman yang dibuat berdasarkan fasilitas pinjaman atau jumlah pokok yang terutang pada setiap saat dari pinjaman tersebut untuk setiap periode bunga adalah tingkat persentase per tahun yang merupakan agregat dari marjin dan biaya dana (cost of funds) Bank HSBC yang berlaku sebagaimana dimaksud dalam perjanjian fasilitas.
"Jangka waktu perjanjian adalah tanggal yang jatuh 6 bulan sejak tanggal di mana Pyfa Australia menyelesaikan pelaksanaan pengambilalihan seluruh saham Probiotec atau pada tanggal lain yang disetujui secara tertulis oleh Bank," jelasnya.
Dalam hal ini, pemenuhan kewajiban-kewajiban Pyfa Australia berdasarkan perjanjian fasilitas dijamin oleh suatu jaminan prioritas pertama (memorandum of charge) atas rekening bank Pyfa Australia yang dibuka dengan Bank HSBC , serta jaminan lain yang dapat diminta oleh Bank HSBC dari waktu ke waktu.
"Pemberian fasilitas pinjaman oleh HSBC kepada Pyfa Australia untuk tambahan pembiayaan untuk mendanai rencana akuisisi Probiotec Limited," ujar manajemen.
Probiotec adalah suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Negara Bagian Victoria, Australia, yang bergerak di bidang farmasi, khususnya sehubungan dengan pharmaceutical manufacturing dan packaging (Probiotec), yang saham-sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Australia Stock Exchange (ASX).
Transaksi pinjaman ini merupakan transaksi material karena pelaksanaan transaksi memiliki nilai lebih dari 20% dari ekuitas perseroan berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian dari Perseroan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2023 yang telah diaudit, yaitu sebesar 460,54%.
"Tidak ada dampak material dari kejadian, informasi, atau fakta material terhadap kondisi keuangan perseroan, kecuali adanya kewajiban pembayaran bunga dan pokok pinjaman berdasarkan perjanjian fasilitas," pungkas manajemen Pyridam Farma.
Sekadar informasi, emiten farmasi melalui Pyfa Australia akan mengakuisisi seluruh saham yang telah dikeluarkan Probiotec.
"Rencana pengambilalihan atas seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Probiotec oleh Pyfa Australia dengan nilai rencana transaksi AUD251,32 juta," kata manajemen , Maret lalu.
Jika dihitung dengan asumsi kurs Rp10.572 per AUD, maka nilai transaksi tersebut setara dengan Rp2,67 triliun.
"Pyfa Australia melakukan pembelian atas 81,32 juta saham biasa dan 2,45 juta performance rights pada Probiotec Limited dan Entitas Anaknya (Probiotec) dengan harga AUD3 per saham, sehingga nilai akuisisi adalah sebesar AUD251,32 juta atau sebesar Rp2,67 triliun (kurs Rp10.572 per AUD)," imbuhnya.
Dari data RTI Business, hingga pukul 10.25 WIB, saham terpangkas 2,83 persen ke 103 pada perdagangan hari ini (8/5). Nilai transaksi perdagangan saham mencapai Rp9,42 miliar dengan volume 90,48 juta saham dan frekuensi sebanyak 3.241 kali.
Sebelumnya dalam dua hari (6-7 Mei 2024), saham ditutup menguat signifikan masing-masing sebesar 14,94 persen dan 6 persen.

Sumber : idxchannel.com

powered by: IPOTNEWS.COM